Paul sang Gurita Peramal di akuarium Jerman, yang meramal dengan tepat delapan pertandingan Piala Dunia Afrika Selatan, akan pensiun.
Gurita Peramal ini secara jitu menebak tujuh pertandingan kesebelasan Jerman, dan juga final antara Spanyol dan Belanda. Hari Senin, juru bicara Aquarium Sea Life di Oberhausen, Jerman mengatakan Paul akan pensiun dari pekerjaan meramal, dan melakukan apa yang paling disukainya: bermain dengan orang-orang yang mengurusnya dan menyenangkan anak-anak yang singgah di akuariumnya.
Pada penampilan terakhirnya sebagai peramal, hari Senin Paul diberi kerang yang diletakkan di atas piala emas serupa dengan Piala Dunia. Tetapi, ia mengabaikannya ketika piala itu diturunkan ke dalam akuariumnya.
Paul dilahirkan di Sea Life Center di Weymouth, Inggris bulan Januari 2008. Ia mulai memprediksi pertandingan sepakbola pada Kejuaran Eropa pada bulan Juni 2008, di mana ia menebak dengan tepat enam dari delapan pertandingan.
Sayangnya, bagi mereka yang ingin melihat prediksi Paul di Piala Dunia 2014, masa hidup spesies gurita ini (octopus vulgaris) rata-rata hanya tiga tahun, sehingga Paul diperkirakan tidak akan lagi bisa meramal hasil-hasil pertandingan empat tahun mendatang mengingat usianya sekarang sudah 2,5 tahun.
Peramal berkaki delapan ini membuat ramalannya dengan cara memilih dua kotak berisi kerang yang masing-masing ditandai dengan bendera dari kedua tim yang akan berlaga. Dari delapan kali memilih kotak kerang, delapan kali pula Paul berhasil dengan tepat memilih pemenang hasil-hasil pertandingan Piala Dunia 2010, termasuk yang terakhir menebak dengan jitu bahwa kesebelasan Spanyol yang menjadi Juara Dunia.
sumber: http://www1.voanews.com/
Selengkapnya...
Archives
Paul si Gurita Peramal akan Pensiun
arah kiblat indonesia berubah?
Liputan6.com, Pontianak: Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Barat Ahmad Zaim menegaskan, arah kiblat umat Islam tidak berubah. Pusatnya tetap menghadap Masjidil Haram. "Walaupun informasi mengatakan ada pergeseran pada lempeng bumi sekitar satu meter. Itu sebenarnya tidak ada pengaruh pada Indonesia sendiri," jelas Ahmad Zaim di Pontianak, Sabtu (17/7).
Menurut Ahmad Zaim, pemandangan umum selama ini arah kiblat ke barat. Sebenarnya, tambah Zaim, arah kiblat tetap berpatokan pada Masjidil Haram. Untuk itu, ia mengingatkan, agar tempat-tempat ibadah serta musola menyesuaikan.
Perihal masalah ini Ketua Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Ghazali Masruri pun menegaskan, arah kiblat dari Indonesia adalah barat laut, bukan barat. Sedangkan Wakil Wali Kota Pontianak Paryadi menilai pergeseran arah kiblat di masjid-masjid di Kota Pontianak akan dilakukan. Itu pun jika perbedaan arahnya sangat fatal. "Kalau perbedaannya tidak jauh, jangan sampai meresahkan masyarakat," ujar Paryadi.
Paryadi lantas mengimbau, perubahan arah kiblat perlu disosialisasikan kepada masyarakat. Dan ini memerlukan penjelasan dari agamawan.
Fatwa MUI Nomor 3 Tahun 2010 yang dikeluarkan 22 Maret 2010 tentang Kiblat menyebutkan, kiblat bagi orang salat dan dapat melihat Kabah adalah menghadap ke bangunan Kabah. Sedangkan kiblat bagi orang yang salat dan tak dapat melihat Kabah adalah arah Kabah.
Disebutkan pula letak geografis Indonesia di bagian timur Kabah/Mekkah. Dengan demikian kiblat umat Islam Indonesia adalah menghadap ke arah barat. Fatwa terakhir ini kemudian diralat. Sebab letak Indonesia tak persis di arah timur Ka`bah, melainkan agak ke selatan.
Menyikapi persoalan ini MUI menyarankan tidak mengubah arah kiblat. Umat muslim dinilai cuma mengubah safnya saja
Selengkapnya...
Labels
- bangsa (1)
- berita (1)
- Facebook (4)
- Grup Band (2)
- ilmiah (4)
- Internet (1)
- keajaiban dunia (6)
- Pulau Komodo : Nominasi 7 Keajaiban Alam (2)
- sejarah (2)
- tata surya (1)